Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar kepada obyeknya.
Asas Asas Menggambar Ekspresif
Dalam menggambar ekspresif, asas asas menggambar tetap perlu
diperhatikan. Hal tersebut sangatlah penting bagi mereka yang mempelajari
menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas tersebut antara lain sebagai
berikut
1. Komposisi
Komposisi adalah cara mengatur atau mengorganisasikan
unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan gambar
tersebut terlihat harmonis.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah cara mengatur obyek gambar secara
serasi dalam bidang gambar, sehingga obyek gambar utama terlihat jelas.
Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur keserasian obyek gambar
simetris, ambigu, ataupun netral. Keseimbangan simetris adalah komposisi
serasi dua obyek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar secara sama.
3. Proporsi
Proporsi adalah asas kesebandingan dan kepatutan bentuk
yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang hingga
sekarang masih sering diacu adalah teori. Golden Section yang telah ada
sejak jaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi
dapat dicapai melalui unsure-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau
kewajaran visual yang dapat diterima oleh logika. Seperti proporsi
manusia, binatang, benda, bangunan, atau lingkungan yang tetap memiliki
unsure-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dalam menghadapi
obyek (tidak terlampau janggal atau naïf)
4. Irama
Irama adalah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau
bentuk baik secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan
tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat dimengerti sebagai bentuk yang
dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang lembut, tiba-tiba “keras”
kemudian halus lagi, kemudian “keras”. Irama juga dapat berulang-ulang
sesuai dengan pola yang telah digariskan, tetapi juga dapat bersifat acak
namun polanya masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat
dicapai oleh permainan garis (arsiran), warna, bentuk, dan karakter.
5. Aksentuasi
Aksentuasi adalah upaya untuk mengungkapkan unsur pembeda
pada satu ungkapan bahasa rupa agar tidak berkesan monoton dan
membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk
berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Dalam
menggambar ekspresi, aksentuasi dapat dicapai melalui focus obyek gambar,
penggunaan warna kontras, atau ketebalan garis.
6. Kesatuan
Kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur bahasa rupa yang
membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan
satu bentuk yang terkomposisi secara baik. Dalam menggambar ekspresif,
unsur kesatuan dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, karakter
obyek gambar yang sama, atau penggunaan warna yang berdekatan.
Karena materinya kali ini menggambar ekspresif dengan prinsip keseimbangan (balance) maka kita bahas sebagai berikut:
by: juraganles
Prinsip Keseimbangan dalam Seni Rupa
Prinsip keseimbangan merupakan salah satu prinsip dalam seni
rupa. Prinsip keseimbangan
dalam karya seni merupakan keseimbangan di antara
bagian-bagian tertentu dengan unsur selaras dari sisi bagian satu ke sisi
bagian lainnya.
Gambar tersebut adalah contoh lukisan yang memperhatikan prinsip
keseimbangan. Prinsip keseimbangan, berarti obyek yang digambar memiliki ukuran
yang benar dan proporsi yang tepat.
Suatu karya yang tidak seimbang bisa membuat orang yang
melihatnya merasa tidak nyaman. Maka dari itu keseimbangan dalam seni rupa
adalah suatu prinsip yang harus diperhatikan. Dengan kata lain keseimbangan
adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang
dihasilkan.
B. Jenis-Jenis Keseimbangan dalam Seni Rupa
Setelah memahami prinsip keseimbangan, selanjutnya kita akan
membahas beberapa jenis keseimbangan di dalam seni rupa. Keseimbangan dalam
seni rupa perlu diperhatikan, agar menghasilkan karya yang harmonis dan
seimbang dalam segala hal.
Keseimbangan adalah salah satu prinsip dalam seni rupa yang
merupakan pengaturan dan penyusunan unsur seni rupa pada bidang gambar sehingga
bisa menghasilkan gambar yang menarik dan indah untuk dipandang. Keseimbangan
ini meliputi penyusunan gambar, perbedaan ukuran gambar, hingga perbedaan
bentuk dari objek gambar pada bidang gambar.
Untuk menghasilkan karya yang memperhatikan prinsip
keseimbangan, kita perlu mengetahui jenis-jenis keseimbangan dalam seni rupa.
Apa saja jenis-jenisnya? Apa perbedaannya? Simak uraian berikut ini.
Keseimbangan Simetris
Keseimbangan simetris tercipta dari penggunaan bentuk dan
warna yang sama di kedua sisi bidang karya seni. Ciri-ciri hasil karya yang
menggunakan prinsip keseimbangan simetris adalah hasil karyanya terlihat sangat
rapi dan harmonis karena kedua sisi yang sama membuat mata nyaman untuk
melihatnya.
Keseimbangan Asimetris
Keseimbangan asimetris tercipta dari penggunaan elemen yang
berbeda. Namun, masih terlihat seimbang secara visual. Keseimbangan asimetris
dapat menggunakan elemen seperti garis, bentuk, atau warna.
Keseimbangan Radial
Keseimbangan radial atau disebut juga keseimbangan sentral
adalah jenis keseimbangan yang unsur seni rupanya disusun sama dari tengah
hingga ke setiap tepi dari bidang gambar.
Keseimbangan radial terinspirasi dari pola spiral yang
sering terlihat di alam, misalnya pusaran air dan kelopak bunga.
C. Menggambar Ekspresif dengan Prinsip Keseimbangan
Menggambar ekspresif adalah menggambar dengan menekankan
pada unsur pengungkapan ekspresi. Menggambar ekspresif membutuhkan media,
seperti kertas, kanvas, karton, atau bidang datar lainnya tergantung dari
tujuan dan karakter yang ingin dicapai oleh penggambar.
Obyek gambar untuk menggambar ekspresif amat tidak terbatas.
Mulai dari fenomena alam, benda buatan, bangunan, kegiatan sosial, peristiwa
penting ataupun obyek khayalan (fantasi)
Dalam menggambar ekspresif dibutuhkan keseimbangan.
Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar
yang dihasilkan. Adanya keseimbangan pada sebuah gambar akan memberikan kesan
stabil sehingga memiliki daya tarik yang sama untuk setiap sisi.