SENI RUPA DARI TALI
1. Pengertian
Karya seni rupa dari tali adalah karya seni yang dibuat dengan memanfaatkan tali sebagai bahan utama melalui teknik ikat, simpul, pilin, atau anyaman sehingga menghasilkan bentuk yang indah dan bermanfaat.
2. Teknik dalam Seni Tali
-
Teknik Simpul (Macramé) → membuat pola dengan simpul berulang.
-
Teknik Anyaman → menyilangkan tali menjadi pola tertentu.
-
Teknik Pilin → memutar tali hingga menjadi bentuk baru.
-
Teknik Ikat → mengikat tali pada benda lain untuk membuat bentuk atau fungsi tertentu.
Sejarah Singkat Makrame
Seni menyimpul tali sudah ada sejak ribuan tahun lalu, namun makrame sebagai seni dekoratif mulai populer pada abad ke-13 oleh para penenun Arab. Mereka menggunakan teknik ini untuk membuat pinggiran hiasan pada selendang, kerudung, dan handuk.
Seni ini kemudian menyebar ke Eropa melalui Spanyol. Para pelaut juga memainkan peran penting dalam menyebarkan makrame ke seluruh dunia. Mereka membuat simpul-simpul makrame saat waktu luang di kapal untuk membuat barang-barang seperti tempat tidur gantung (hammock), ikat pinggang, dan gantungan. Saat berlabuh, mereka menjual atau menukar hasil karya mereka.
Makrame mencapai puncak popularitasnya pada era Victoria di Inggris dan kembali populer pada tahun 1970-an sebagai bagian dari gerakan bohemian style. Saat ini, makrame kembali digemari dan menjadi tren dalam dekorasi interior modern.
Alat dan Bahan
Memulai makrame tidak memerlukan banyak alat yang rumit. Berikut adalah yang paling utama:
Tali: Ini adalah bahan utama. Jenis tali yang digunakan akan memengaruhi tampilan akhir karya. Beberapa jenis tali yang populer adalah:
Tali Katun (Cotton Rope): Paling umum digunakan, lembut, mudah diolah, dan tersedia dalam berbagai ukuran dan warna. Cocok untuk hiasan dinding, gantungan pot, dan tas.
Tali Rami/Goni (Jute Rope): Memberikan kesan yang lebih natural, rustic, dan sedikit kaku.
Tali Nilon/Sintetis: Lebih kuat, tahan air, dan seringkali memiliki warna yang cerah. Cocok untuk gelang atau proyek luar ruangan.
1. Simpul Kepala Tunggal (Lark’s Head Knot / Simpul Kepala)
-
Pengertian: simpul awal yang digunakan untuk menempelkan tali pada kayu, ring, atau gantungan.
-
Cara: lipat tali jadi dua, masukkan bagian tengah ke ring/kayu, lalu tarik kedua ujung tali ke bawah.
-
Fungsi: untuk memulai karya makramé agar tali terikat rapi.
Ini adalah simpul paling dasar yang digunakan untuk mengaitkan tali pada penyangga (kayu atau ring).
Cara: Lipat tali menjadi dua, letakkan lengkungan tali di atas penyangga, lalu tarik kedua ujung tali melewati lengkungan tersebut dan kencangkan.
1. Simpul Tunggal (Overhand Knot)
-
Pengertian: simpul paling sederhana dengan cara melingkarkan tali sekali lalu menarik ujungnya.
-
Ciri: bentuk simpul bulat kecil.
-
Fungsi:
-
Untuk mengikat ujung tali agar tidak terurai.
-
Sebagai simpul dasar sebelum membuat pola yang lebih rumit.
-
2. Simpul Ganda (Double Overhand Knot)
-
Pengertian: simpul tunggal yang dibuat dua lilitan.
-
Ciri: simpul lebih tebal dan kuat dibanding simpul tunggal.
-
Fungsi:
-
Memberi kekuatan ekstra agar simpul tidak mudah lepas.
-
Digunakan pada awal atau akhir karya makramé.
3. Simpul Datar (Square Knot)
-
Pengertian: simpul yang dibuat dengan 4 helai tali → 2 di tengah sebagai inti, 2 di samping untuk menyilang.
-
Ciri: hasil simpul rata dan datar, pola terlihat rapi.
-
Fungsi:
-
Membentuk pola dasar gelang, tas, atau tirai.
-
Menjadi simpul utama dalam banyak karya makramé.
-
4. Simpul Anyaman (Clove Hitch / Double Half Hitch)
-
Pengertian: simpul yang dibuat dengan melilitkan tali pada tali utama secara berulang.
-
Ciri: hasil simpul membentuk garis lurus, melengkung, atau jaring.
-
Fungsi:
-
Membuat pola garis, lengkung, atau motif jaring.
-
Cocok untuk hiasan dinding dan dekorasi.
5. Simpul Pengikat (Binding / Overhand Stopper Knot)
-
Pengertian: simpul untuk mengikat ujung tali agar tidak terurai atau lepas.
-
Ciri: simpul sederhana tapi kuat, biasanya di ujung karya.
-
Fungsi:
-
Mengunci hasil simpul agar tidak terlepas.
-
Mengakhiri rangkaian pola makramé.
-
6. Simpul Mati
-
Pengertian: simpul sederhana yang dibuat dengan cara menyilangkan dua ujung tali lalu mengikatnya sekali.
-
Ciri: simpul ini kuat tetapi sulit dibuka kembali, karena ujung tali saling menekan.
-
Fungsi:
-
Untuk mengikat benda dengan kuat, misalnya mengikat ujung tali supaya tidak lepas.
-
Digunakan dalam pramuka, kemah, atau pertukangan.
-
Pada makramé, biasanya dipakai untuk mengakhiri ikatan.
7. Simpul Rantai
-
Pengertian: simpul yang dibuat berulang-ulang sehingga membentuk rantai panjang seperti jalinan.
-
Cara: tali dililitkan dan dimasukkan ke dalam lingkaran simpul sebelumnya secara berulang.
-
Ciri: bentuknya menyerupai anyaman rantai atau tali panjang yang fleksibel.
-
Fungsi:
-
Untuk memendekkan tali panjang agar lebih rapi.
-
Sebagai hiasan dalam karya makramé (misalnya gelang atau gantungan).
-
Dapat dipakai sebagai pegangan atau tali hias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar