Pada pembelajaran Seni Rupa Kelas V Sekolah Dasar terdapat kegiatan tentang Membuat Souvenir Dari Anyaman. Tujuan pembelajaran kali ini adalah siswa dapat menentukan tiga nama kerajinan souvenir anyaman. Siswa dapat menguraikan tiga bahan kerajinan souvenir anyaman. Siswa dapat mengevaluasi aneka jenis kerajinan souvenir dengan berbagai teknik pembuatannya. Siswa dapat menciptakan karya seni kerajinan souvenir dengan teknik anyaman sesuai kreatifitasnya sendiri. Pada Pembelajaran Unit 6 ini siswa diajak untuk membuat karya aneka souvenir dengan bentuk yang disukai sesuai dengan teknik dan fungsinya.
A. Kerajinan Souvenir
Kerajinan tangan souvenir atau cendramata sesuai fungsinya adalah untuk dijadikan cendramata dari daerah tertentu atau dari even tertentu kemudian di koleksi secara pribadi atau dihadiahkan untuk orang lain. Dalam perkembangannya souvenir atau cendramata dari tiap daerah akan berbeda-beda baik bentuk, teknik pembuatan maupun bahannya, di sesuaikan dengan selera atau pesanan konsumen.
Dalam pembelajaran ini, setelah siswa mengenal dan menguasai berbagai jenis anyaman pada unit pembelajaran sebelumnya, siswa diminta mempraktikkan membuat karya seni souvenir dari anyaman dari berbagai jenis pola anyaman dengan arahan dari guru dengan kreasinya sendiri, dapat membuat berbagai jenis produk karya seni souvenir dari anyaman sesuai kreativitas dan keinginannya siswa sendiri.
B. Souvenir dari Anyaman
Menurut Dekranas (2014:136) “Berdasarkan bentuknya, anyaman dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Anyaman dua dimensi, yaitu anyaman yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja, kalaupun seandainya memiliki ketebalan, ketebalan tersebut tidak terlalu diperhitungkan, (2) Anyaman tiga dimensi, yaitu anyaman yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Bentuk-bentuk anyaman dibuat berdasarkan fungsinya, misalnya bagi masyarakat petani/nelayan, anyaman dibentuk menjadi topi, bakul, tudung saji, tikar dan aneka rupa yang dibentuk untuk digunakan sehari-hari”.
Sejalan dengan perkembangan zaman, anyaman tidak hanya berbentuk kerajinan tradisional saja tetapi telah berkembang sesuai fungsinya seperti: sandal, kursi, tas lampu lampion, tempat wadah tertentu, juga dapat berbentuk tiga demensi, misalnya dibuat produk souvenir, misalnya dibentuk sebagai gantungan kunci atau kerajinan lain yang memiliki nilai artistik.
C. Langkah-Langkah Membuat Souvenir Anyaman
Dalam pembelajaran ini setelah mengetahui dan mengenal berbagai jenis, bentuk dan teknik menganyam dalam membuat karya seni anyaman, siswa diminta untuk membuat karya seni tiga dimensi berbentuk suovenir dengan teknik anyam sederhana. Siswa akan mempraktikkan membuat souvenir dengan berebagai jenis, bentuk dan teknik menganyam dengan ide dan kreatifitasnya sendiri sesuai arahan guru. Dalam membuat karya seni souvenir anyaman tersebut dapat dari bahan- bahan yang tersedia di daerah sekitar siswa untuk menghasilkan karya seni souvenir anyaman yang indah.
Alat:
- Alat potong, Cutter, Gunting, Pisau, alat khusus di daerah tertentu, dan lain-lain.
- Siswa dipersilahkan menggunakan alat khusus yang tersedia di daerah sekitar.
Bahan:
- Bahan alam seperti: bambu, rotan, eceng gondok, daun kelapa, daun lontar, dan daun pandan, jerami, dan lain-lain.
- Bahan buatan seperti: kertas dan serat plastik, aneka jenis pita,Kain Flanel.
- Bahan pewarna: cat, pigmen, pewarna alam, dan lain-lain.
- Bahan hiasan tambahan sesuai keinginan.
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan karya seni anyaman untuk membuatsouvenir gantugan kunci dari anyaman dengan bahan pita jepang dengan teknik anyaman bertumpuk.
- Siapkan pita jepang dan potonglah sesuai keinginan, dapat di buat dari bahan alam buatan lainnya yang tersedia;
- Sebelum memulai dalam pengerjaannya masukkanlah dua utas pita jepang ke dalam lubang ujung gantungan kunci terlebih dahulu;
- Pastikan berada di tengah antara panjang pita yang digunakan;
- Kemudian ikatlah pita dekat pangkal gantungan kunci tersebut;
- Mulailah melipat anyaman dengan mengurai empat helai pita jepang untukdilipat dan ditindihkan satu sama lain;
- Kemudian melakukan penyilangan pita dengan cara bergantian satu per satu pita dilipat dan ditindihkan keatas pita yang lain sehingga saling menindih;
- Lakukan berulang kali sampai mendapatkan ketebalan yang diinginkan;
- katlah pada pangkal anyaman agar rangakaian tidak mudah lepas dan terlihat lebih menarik.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih adalah Visual Auditori dan Kinestetik (VAK). Menurut Shoimin (2014), langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran visual auditori dan kinestetik (VAK) adalah sebagai berikut: (1) Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan), (2) Tahap Penyampaian (kegiatan inti pada eksplorasi),(3) Tahap Pelatihan (kegiatan inti pada elaborasi), dan (4) Tahap penampilan hasil (kegiatan inti pada konfirmasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar