Sebelum memulai materi silahkan catat dan berilah tanda lingkaran jika pernyataan di bawah ini benar dan tanda silang jika salah dengan cara mencari kebenarannya dalam materi!
- Sumber kabut asap terbesar berasal dari polusi asap kendaraan bermotor.
- CO2, NO2 dan CO adalah kombinasi gas dalam kabut asap.
- Reaksi umum ketika tubuh terkena atau menghirup kabut asap adalah batuk.
- Selain berdampat pada organ pernapasan kabut asap juga berdampak terhadap organ mata
- Dampak kabut asap pada mata yaitu terjadi mual-mual.
- Partikel berbahaya dalam kabut asap tidak dapat dibersihkan oleh sistem pernapasan.
- Saat orang berada pada daerah terkena kabut asap detak jantung akan tidak teratur.
- Olah raga yang teratur dapat menjaga kesehatan lingkungan.
- Partikel buruk pada polusi udara dapat diatasi dan dicegah dengan sering minum air putih.
- Makanan yang terkena kabut asap berbahaya, karena ada partikel kabut asap yang menempel pada makanan.
- Agar udara dalam ruangan tetap terjaga kebersihannya, maka perlu adanya ventilasi.
- NO2 adalah istilah dari Nitrogen dioksida.
- Iritasi mata saat kabut asap terjadi karena ada partikel-partikel dalam kabut asap yang masuk ke mata.
- Ketika mata terkena kabut asap sebaiknya dikucek.
- Daerah yang sering terkena kabut asap adalah pulau Jawa.
- Kabut asap dapat memicu kambuhnya penderita asma, karena terjadi iritasi pada paru-paru.
- Salah satu menjaga kesehatan organ pernapasan saat kita berkendara adalah memakai masker.
- Jika terjadi kabut asap kita sebaiknya menghindari aktivitas di dalam rumah.
- Tanaman hijau membuat udara bersih.
- Saat mata terkena asap atau kabut asap cara penangannya dibilas dengan air bersih.
A. KABUT ASAP DAN BAHAYA KABUT ASAP
Kabut asap merupakan kondisi udara yang tercemar. Kabut asap menjadi masalah umum pada setiap wilayah terutama perkotaan dan wilayah yang memiliki lahan hutan yang luas. Wilayah kota-kota besar sumber utama pembentuk kabut asap berasal dari asap kendaraan bermotor dan industri. Sementara, kabut asap terbesar yang menimpa beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan biasanya disebabkan oleh pembakaran lahan atau hutan.
Kabut Asap dari polusi asap pabrik |
Kabut asap dari polusi udara dari kendaraan bermotor |
Kabut asap dari polusi kebakaran hutan |
Kabut asap adalah jenis polusi udara yang dihasilkan dari
campuran beberapa gas dan partikel yang bereaksi dengan sinar matahari.
Beberapa gas yang terlibat dalam proses ini di antaranya:
- Karbon dioksida (CO2)
- Karbon monoksida (CO)
- Sulfur dioksida (SO2)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Senyawa organik volatil (VOC)
- Ozon
Partikel-partikel yang terdapat dalam kabut asap terdiri dari asap itu sendiri, debu, pasir, dan serbuk sari. Berbagai macam gas dan partikel yang bereaksi tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan apabila Anda terlalu sering terpapar olehnya. Berikut adalah dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh secara umum yang perlu kita waspadai:
1. Batuk dan iritasi tenggorokan
Salah satu dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh adalah
batuk dan iritasi tenggorokan.
Ketika sering terkena paparan asap, sistem pernapasan Anda
dapat terganggu sehingga menyebabkan batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya,
kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa jam setelah Anda terpapar kabut
asap.
Kendati demikian, efeknya bagi sistem pernapasan dapat
berlangsung lama walaupun gejala kondisi sudah menghilang.
2. Mata merah/iritasi mata
Dampak kabut asap terhadap kesehatan mata dapat menyebabkan
iritasi. Iritasi mata umum terjadi apabila ada zat iritan, seperti debu, asap,
dan polutan, yang masuk ke dalam mata.
Jika mata Anda terkena zat iritan, sebaiknya segera bilas
mata menggunakan air mengalir.
3. Sulit bernapas
Dampak kabut asap terhadap kesehatan tubuh dapat menyebabkan
Anda sulit bernapas, terutama bagi Anda yang sedang melakukan olahraga.
Laju pernapasan akan meningkat pesat saat berolahraga. Anda
pun akan menarik napas lebih dalam guna memenuhi kebutuhan oksigen yang
meningkat.
Jika Anda olahraga di tengah kabut asap, maka akan ada lebih
banyak partikel berbahaya yang masuk ke saluran pernapasan.
Pada kondisi yang normal, sistem pernapasan sebenarnya mampu
membersihkan partikel berbahaya dari lingkungan sekitar. Tetapi, mekanisme
tersebut tidak cukup untuk membersihkan partikel dan polutan yang berasal dari
kabut asap.
Selain itu, paparan asap secara terus-menerus, bahkan saat
tidak sedang berolahraga, dapat mengakibatkan sesak napas.
4. Memperburuk gejala penyakit asma
Bagi penderita asma, sering terpapar kabut asap dapat
memperburuk kondisi gejala penyakit. Gas ozon yang terkandung pada kabut asap
dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan paru-paru sehingga memicu
kambuhnya asma.
Tak hanya itu, partikel berbahaya dari lingkungan berkabut
asap yang terhirup juga berisiko memperburuk kambuhnya asma. Selain kekambuhan
asma, paparan kabut asap baik dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat
menyebabkan penurunan fungsi paru-paru
5. Meningkatkan risiko penyakit paru-paru
Dampak kabut asap terhadap kesehatan juga dapat memengaruhi
paru-paru. Pada tahap awal penyakit, banyak orang mungkin tidak menyadarinya.
Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut dapat
menyebabkan gejala emfisema karena kantung udara di paru-paru terperangkap
dengan udara yang kotor. Lama kelamaan kondisi tersebut bisa mengakibatkan
sesak napas.
Kondisi ini dapat semakin memburuk apabila Anda terus
menerus terkena paparan kabut asap.
6. Memengaruhi fungsi kerja jantung
Orang yang terkena paparan kabut asap terus-menerus berisiko
tinggi mengalami gangguan pada jantung dan otak. Bahkan, paparan kabut asap
jangka pendek dapat memperburuk gejala penyakit pada orang yang berisiko tinggi
mengalami kondisi jantung dan stroke.
Partikel-partikel yang terdapat dalam kabut asap berisiko
menginfiltrasi aliran darah manusia sehingga dapat berakibat buruk bagi jantung
dengan cara:
Meningkatkan risiko penggumpalan darah, sehingga menyebabkan
stroke
Meningkatkan tekanan darah
Menyebabkan peradangan atau pembengkakan pembuluh darah
Pengerasan pembuluh darah arteri (aterosklerosis)
Menyebabkan detak jantung tidak beraturan
Hal tersebut bisa terjadi karena partikel dalam kabut asap
biasanya sangat kecil, yakni kurang dari 10 mikrometer. Semakin kecil ukuran
partikel, maka semakin besar risiko yang mungkin ditimbulkan.
7. Meningkatkan risiko kanker paru-paru
Para peneliti menyatakan bahwa paparan kabut asap dalam
jangka panjang dapat membuat Anda berisiko tinggi menderita kanker paru-paru. Hal
ini karena kabut asap dapat mengubah genetik atau mutasi DNA di dalam sel
sehingga berisiko memicu tumbuhnya sel-sel kanker.
Semakin sering Anda menghirup udara di lingkungan kabut
asap, maka semakin besar risiko Anda terkena kanker paru-paru.
Bahayanya kabut asap terhadap kesehatan, maka kita harus bisa menjaga kelestarian alam agar kadar oksigen semakin meningkat. Selain itu jika terjadi kabut asap kita wajib menjaga kesehatan tubuh dengan cara:
- Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernapasan.
- Selalu memakai masker jika harus pergi ke luar rumah/gedung. 2. Pakailah masker dengan benar untuk menutupi hidung dan mulut.
- Minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering agar debu atau partikel halus yang menempel pada tenggorokan larut dan masuk ke dalam pencernaan sehingga ikut terbuang bersama kotoran.
- Segeralah berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
- Segera lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) seperti makan makanan bergizi, banyak minum, banyak mengonsumsi buah, jangan dekat-dekat orang merokok, dan istirahat cukup.
- Upayakan agar asap dari luar tidak masuk ke dalam rumah/gedung.
- Tempat penampungan air minum dan makanan harus ditutup dan terlindung dengan baik.
- Buah-buahan dan sayuran dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu dimasak dengan baik.
- Makan makanan bergizi biar daya tahan tubuh terjadi baik.
- Olahraga yang teratur.
- Istirahat yang cukup.
Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan caranya:
- Tidak merokok.
- Menggunakan masker saat berada atau aktivitas di luar rumah.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin mengingat jarigan paru-paru sensitif pada dingin.
- Menghindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gula dan bahan kimia. Karena itu dapat merangsang lendir pada paru-paru.
Merawat organ pernapasan Caranya:
- Membersihkan rongga hidung secara teratur.
- Memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.
Menjaga kesehatan lingkungan sekitar Caranya:
- Membuat ventilasi dalam rumah untuk menjaga sirkulasi udara.
- Menjaga kabersihan lingkungan agar tidak banyak debu yang akan masuk ke dalam organ pernapasan saat bernapas.
- Menanam tumbuhan hijau agar udara bersih.
- Mencegah ruangan lembap, karena virus dan bakteri mudah berkembang di ruangan yang kelembapan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar