MASA PENJAJAHAN DI INDONESIA
Latar Belakang Awal Mula Penjajahan
Bangsa-bangsa Eropa dahulu (ketika jaman kejayaan kerajaan Romawi) melakukan perdagangan di Konstantinopel (sekarang Istanbul Turki). Akibat kerajaan Romawi runtuh maka Konstantinopel beralih ke Turki Usmani. Akibatnya kebijakan Turki menutup Konstantinopel dari pedagang Eropa. Akhirnya menyebabkan Bangsa Eropa sulit mendapatkan rempah-rempah dari Asia.
Peta Konstatinopel Dahulu |
Faktor Pendorong penjelajahan bangsa Eropa:
- Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki
- Semangat 3G (Gold: emas, Glory: kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
- Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi Pembuatan Kapal dan Navigasi (ditemukannya kompas)
Penjajahan Portugis
Bangsa Portugis adalah bangsa pertama yang menjajah Indonesia. Portugis mencapai Malaka tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka, dan selanjutnya memasuki wilayah Nusantara.
Alfonso d’Albuquerque |
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Belanda harus menempuh rute melalui Samudera Hindia dan tepian barat pulau Sumatera hingga akhirnya sampai Selat Sunda dikarenakan pada saat itu Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dikuasi oleh Portugis.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman (1596), pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehinggaorang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke Timur akhirnya sampai di Bali. Kejadian tersebut menyebabkan adanya ekspedisi berikutnya yang dipimpin oleh Jacob van Neck (1598) dan mendapat sambutan yang baik dari kerajaan Banten. Satu hal berbeda dari pelayaran yang dilakukan oleh Portugis adalah Belanda mendirikan satu titik kekuasaan di Pulau Jawa.
Lambang VOC |
1) Hak monopoli perdagangan
2) Hak mencetak mata uang
3) Hak mendirikan benteng
4) Hak membentuk pasukan
5) Hak membuat perjanjian dengan penguasa setempat
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah- rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, pada tahun 1618, Pangeran Jayakarta diserang oleh Kerajaan Banten. Kerajaan Banten di bantu oleh Inggris.
Pada tanggal 30 Mei 1619, Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen, mengirimkan tujuh belas buah kapal untuk menyerang dan memukul mundur pasukan Banten. Pasukan Kerajaan Banten berhasil dikalahkan. Jan Pieterzon Coen kemudian membangun kembali kota Jayakarta dan memberinya nama Batavia. Batavia dijadikan pusat perdagangan dan kekuasaan Belanda dan Batavia juga resmi dijadikan markas besar VOC di Indonesia. Dalam menghadapi kerajaan-kerajaan Indonesia, Belanda melancarkan politik adu domba (devide et impera). Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan utang yang dimilikinya berjumlah sangat besar. Hal ini juga diakibatkan oleh:
- persaingan dagang dari bangsa Perancis dan Inggris,
- penduduk Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC
- perdagangan gelap merajalela dan menerobos monopoli perdagangan VOC,
- pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari gaji yang diterimanya terlalu kecil,
- VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untu memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar