MAJAS HIPERBOLA
- Gedung-gedung
di Jakarta itu telah mencapai langit.
- Ketulusanmu
membantuku setiap aku membutuhkan, membuat hatiku meleleh.
- Perasaanku
teriris-iris melihat kau jalan dengannya.
- Kasih
ibu tak terhingga sepanjang masa.
- Bahagiaku
melambung tinggi sampai ke angkasa.
- Seribu
kota sudah kulalui untuk mencari kekasih hati.
- Air
matanya mengalir deras saat beradu pandang dengan ayah kandung yang telah
sepuluh tahun meninggalkannya.
- Hatinya
pasti seperti disayat sembilu saat mendengar hinaan itu.
- Suaranya
begitu menggelegar saat menjadi personil upacara minggu lalu.
- Kata-kata
Bung Karno dapat membakar semangat para pejuang kala itu.
- Setiap
belaian pria di rambut wanita, mampu mengguncang hatinya.
- Setengah
mati aku mencari, tetapi kacamata yang kucari di atas kepalaku.
- Apa
yang kamu bawa hingga tas kamu beratnya ber ton-ton.
- Orang
itu setinggi rumah.
- Kulitmu
lebih lembut dari sutra.
- Jangan
suruh Susi untuk menyanyi lagi, membuat gendang telinga pendegarnya pecah.
- Bila
negara ingin mengusir petani dari tanahnya sendiri, langkahi dulu mayat
kami.
- Usianya
yang sudah renta membuat kesehatan kakek menurun. Kini tubuhnya tinggal
kulit dan tulang saja.
- Kesedihan
dan penyesalan wanita itu akibat kematian anaknya membuat tangisannya
membanjiri pemakaman hari ini.
- Habiskan
makanan di piringmu atau ambil seperlunya saja. Bagimu mungkin harga
seporsi ayam goreng di sini biasa saja, tetapi bagi sebagian orang di luar
sana harganya setinggi langit.
- Jangan
sampai kekagumanmu kepada dirinya membuatmu menjadi buta pada kesalahan
yang dilakukannya.
- Mendengar
kabar penipuan itu, ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi
rumah.
- Kejutan
ulang tahun kali ini hampir membuatku terkena serangan jantung.
- Pemandangan
mereka berciuman sangat menjijikkan, sehingga membuatku ingin muntah.
- Kejadian
pembunuhan itu terjadi karena emosi pelaku mendadak meledak ketika melihat
pacarnya berselingkuh di hadapannya.
- Ayah
memeras keringat demi menafkahi istri dan anaknya.
- Air
matanya mengalir deras ketika beradu pandang dengan kekasihnya yang telah
lama meninggalkannya.
- Hatinya
seperti disayat sembilu ketika mendengar ejekan temannya.
- Usianya
yang renta membuat tubuh kakek tinggal kulit dan tulang saja.
- Teriakan
kekecewaannya sampai membelah angkasa.
- Darah
kami mendidih ketika mendengar kecurangan yang dia lakukan.
- Mendengar
tangisannya yang menyayat hati membuat kami merasa tak tega.
- Kakak
membanting tulang demi menyekolahkan adik-adiknya.
- Suaranya
menggelegar ketika menjadi personil upacara kemarin.
- Tugas
rumah ini sangat sulit dan membuatku harus memeras otak.
- Hatiku
remuk ketika melihat nilai sekolah merah semua.
- Dia
membacakan pidatonya sampai berapi-api.
- Pujian
ibu guru membuat diriku melayang-layang di udara.
- Setelah
olahraga, aku kecapaian sampai keringan menganak sungai.
- Karena
tidak makan siang ketika istirahat tubuhku kini tinggal kulit membalut
tulang.
- Jangan
main-main dengan guru BK itu, jika dia murka gunung pun akan ambruk
dibuatnya.
- Pesawat
itu melaju lebih cepat dari kecepatan cahaya.
- Kamu
berjalan lebih lambat dari siput.
- Mendengar kabar penipuan itu, ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi rumah.
- Suara klakson motor itu memecahkan gendang telingaku.
MAJAS PERSONIFIKASI
- Pasir
berbisik tertiup angin di padang gurun. Lampu sorot dari mobil itu menusuk
mataku.
- Angin
berbisik menyampaikan salamku padanya
- Angin
membelai rambut Chika.
- Rumput-rumput
menari tertiup angin di siang hari
- Jam
beker bernyanyi untuk membangunkan Adi setiap pagi
- Pensil
itu menari-nari di atas kertas.
- Tas
punggungku memikul beban yang berat.
- Bel
sekolah berbunyi menandakan waktu pulang sekolah.
- Angin
menggerakan seluruh benda di dalam ruangan.
- Terdengar
suara mobil polisi mengaum melewati sekolah kami.
- Suara
gemuruh meja membangunkanku dari tidur.
- Angin
menerbangkan kertas-kertas yang telah kurobek.
- Daun
melambai-lambai bak ingin bermain.
- Sorot
sinar matahari menghangatkan badanku.
- Roda
sepedaku kurus kering tak berisi angin.
- Pulpen
itu menari-nari di atas meja
- Hentakan
kaki Lina mengagetkanku.
- Sepasang
mata boneka itu bersinar tajam menatapku di kegelapan
malam
- Angin
sepoi sepoi membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar
tertidur lelap
- Waktu
berjalan begitu cepat ketika sekolah sedang libur
- Gedung
sekolah bergoyang terkena gempa.
- Ucapan
Bu Manda merasuk ke dalam hati
- Panasnya
sinar matahari membakar kulitku.
- Jaket
melindungiku dari panas.
- Meja
kelas menyangga badanku agar tetap tegap.
- Sepatu
hitam menemami masa sekolahku.
- Makanan
pedas itu membakar lidahku
- Pintu
bergerak mengucapkan selamat jalan.
- Tanganku
terdiam, aku kehabisan ide.
- Waktu
terus berjalan.
- Mobil
pemadam kebakaran meraung raung memecah keheningan pagi
- Gunung
kerinci memuntahkan seluruh isi perutnya sepanjang hari
ini
- Ombak
tinggi menerjang seluruh kapal nelayan
- Badai
tsunami menyapu bersih apapun yang dilaluinya
- Kursi
goyang itu menidurkan nenekku dengan ayunannya
- Gempa mengoyang
goyang seluruh gedung pencakar langit
- Lonceng
stasiun memberitahu para penumpang untuk bergegas
naik kereta
- Setiap
hari lampu merah di jalanan mengatur para pengguna jalan
- Matahari
bersinar terik terasa menggigit seluruh kulit tanganku
- Anak
anak pantai dengan gembira bermain kejar kejaran bersama
ombak
- Desas
desus tentang dirinya sudah terbang menyebar ke seluruh
penjuru negeri
- Salju
turun menyelimuti seluruh isi kota
- Api
melahap seisi pasar dalam semalam.
- Dini
hari ambulans mengaum di desa kami.
- Salju
menyelimuti Jepang seminggu ini
- Gunung
merapi memuntahkan lahar dingin.
- Longsor
menyelimuti setengah rumah itu.
- Motorku
kehausan tak ada bensin
- Gedung-gedung
bergoyang terkena gempa.
- Sirine
mobil polisi membangunkanku dari tidur.
Contoh Kalimat Majas Personifikasi
- Ombak
menyeret perahu sampai ke tepian.
- Aroma
rendang menari-nari di udara.
- Langit
menangis sepanjang sore.
- Kuah
sup ayam buatan Ibu menonjok lidah.
- Dingin
salju menusuk sampai tulang.
- Burung
kasuari bernyanyi tiap pagi.
- Api
unggun melindungiku dari dingin.
- Selimut
memelukku sepanjang malam.
- Bencana
longsor ini menegur kita untuk lebih menjaga lingkungan
- Motor
supra menemani masa muda ayah.
- Kartu
taurot itu meramalkan peruntungan nasibnya
- Coretan
itu merusak makalah presentasi ayah tadi pagi
- Truk
itu menumpahkan seluruh muatannya saat terguling
- Pohon
besar itu berhenti bernafas ketika badai menumbangkannya
- Pagar
beton dan teralis itu menjaga tokonya dari tamu tak di
undang
- Magnet mencari ribuan
paku di sepanjang jalanan ibukota yang di taburkan oleh oknum yang tak
bertanggung jawab
- CCTV
itu menyelamatkannya dari tuduhan perkara
- Suara
gemuruh pagi tadi membangunkan semua orang
- Siaran
televisi telah merusak banyak moral anak anak
- Radio
tua itu berkoar koar menyampaikan berita
- Semangatnya berkobar untuk
mendapat promosi tahun ini
- Bendera
negaraku berkibar dengan gagah berani di angkasa raya
- SMS
yang diterimanya, membuat ia melompat kegirangan
- CCTV
itu menyelamatkannya dari tuduhan perkara
- Suara
gemuruh pagi tadi membangunkan semua orang
- Siaran
televisi telah merusak banyak moral anak anak
- Radio
tua itu berkoar koar menyampaikan berita
- Kartu
kredit itu membelikan semua barang mewah untuknya
sehingga ia terlilit hutang
- Beduk
subuh itu memanggilnya untuk bergegas ke mesjid
- Longsor
itu menegur kita agar menjaga kelestarian alam
- Bulan bersembunyi di
balik tebalnya awan hitam
- Semangatnya berkobar untuk
mendapat promosi tahun ini
- Bendera
negaraku berkibar dengan gagah berani di angkasa raya
- SMS
yang diterimanya, membuat ia melompat kegirangan
- Kartel
narkoba mengancam masa depan bangsa.
- Sepeda
tua menemani kakek ke ladang
- Pohon
kelapa melambai mengucap selamat malam.
- Coba
kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
- Mesin
ketik membisu, aku kehabisan ide.
- Pohon
sukun menghidupi kami selama krisis moneter.
- Hutang
melilit keluarga itu selama belasan tahun.
- Aku
bermalas-malasan sementara waktu terus berjalan.
- Bedug
memanggil anak-anak untuk segera pulang dan berbuka puasa.
- Matahari
sembunyi di balik awan hitam.
- Pelangi
setia menunggh hujan reda.
- Di
luar pagar sana kehidupan memanggilmu.
- Kota
bertumbuh makin pesat setelah sepuluh tahun.
- Siaran
televisi itu menciderai nalar penontonnya.
- Hujan
berlomba mencapai tanah.
- Pohon
meminum air hujan dan mencegah banjir.
- Setiap
hari SMS itu menerorku dengan tawaran pinjaman uang.
- Speaker
masjid menyapa tiap hari.
- Album
kenangan itu mengingatkannya akan kisah
masa mudanya
- Dahan
pohon itu berayun ayun terbawa arus sungai
- Rumput
liar di depan rumahku menghalangi pandangan ke jalanan
- Sarung
tinju usang itu telah membawanya menjadi juara
- Bus
antar jemput setiap hari mengantarnya ke sekolah
- Iklan
rokok memperingati para perokok akan bahaya merokok
- Bakso
aci membakar lidah sampai kebas.
- Berita
kematian mencampur aduk perasaannya.
- Permainan
gaplek membunuh waktu saat ronda.
- Tiang
listrik berbaris di sepanjang jalan
- Botol
susu itu menenangkan bayi mungil itu
- Langit mendadak muram ketika petir menggelegar menyambar
- Kursi roda itu berjalan kemanapun membawa pemiliknya saat pemiliknya inginkan
MAJAS METAFORA
- Presiden
Rusia tersulut api amarah.
- Pria
itu seorang buaya darat.
- Malas
baca jadi otak udang.
- Ibuku
dulu adalah kembang desa.
- Pegawai
baru itu cari muka di hadapan atasan.
- Mereka
semua pasang muka tembok.
- Pria
sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat.
- Hati
hati dengan tikus berdasi di sekitar kamu.
- Jangan
pernah berkecil hati jika mengalami kegagalan.
- Perempuan
itu adalah tulang punggung keluarganya saat ini.
- Perpustakaan
adalah gudang ilmu.
- Matahari
bangun terlalu pagi, rasanya aku tertidur baru beberapa menit.
- Siang
itu awan menangis.
- Anak-anak
adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini.
- Si
jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Depok.
- Salah
satu sikap yang baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati.
- Kita
harus mampu belajar untuk berlapang dada dalam menerima setiap ujian
hidup.
- Orang
yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
- Senyumannya
seindah embun pagi yang menyegarkan.
- Perlu
usaha keras untuk menjadi anak emas di kelas yaitu dengan belajar.
- Ayah
dan ibu sangat menyayangi buah hatinya.
- Kehidupan
yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu kupu malam untuk
menambah penghasilan.
- Debat
pendapat dengan orang yang kepala batu itu percuma karena dia akan tetap
bersikukuh dan sulit menerima pendapat dari orang lain.
- Pengetahuan
adalah jendela dunia, penerang untuk seluruh penjuru dunia.
- Guru
adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas mencerdaskan
bangsa.
- Selesai
jalan-jalan wajib hukumnya untuk membawa buah tangan untuk orang-orang
yang disayangi.
- Kecantikan
si Mega membuatnya menjadi bunga desa.
- Seorang
ayah bekerja keras menjadi tiang punggung untuk keluarganya.
- Internet
merupakan gudang ilmu masa kini yang membantu konsumennya lebih mudah
mengakses informasi.
- Seorang
anak adalah harta Karun bagi orang tuanya yang akan selalu mereka jaga
sampai kapanpun.
- Si
Boy menjadi bintang kelas karena prestasinya yang luar biasa dalam
olimpiade Nasional.
- Koruptor
adalah sampah masyarakat yang seharusnya diperlukan lebih buruk dari
seorang pencuri.
- Dewi
malam ditemani oleh bintang bintang menghiasi langit malam.
- Engkau
adalah belahan jantung hatiku yang takkan tergantikan oleh siapapun.
- Raja
malam mulai mengintai mangsanya.
- Raja
hutan sedang menandai wilayah kekuasaannya.
- Hati
hati dengan tikus berdasi yang berada di sekitar Anda.
- Belajarlah
yang rajin agar menjadi bunga bangsa yang membanggakan.
- Pelaku
kejahatan selalu mencari kambing hitam untuk terhindar dari jerat hukum.
- Tangisan
awan tak pernah berhenti di langit Jakarta.
- Raja
siang terik dari sisi timur.
- Saat
kekasih kamu kepergok bersama orang lain, Dia pasti mati kutu.
- Wanita
adalah tulang rusuk lelaki.
- Boyband
Korea bernama BTS sedang naik daun.
- Tipe
orang yang tidak disukai adalah orang yang bermuka dua.
- Ketika
tanggal tua, makanan wajib anak kos adalah mie instan.
- Via
menjadi buah bibir karena kecantikannya.
- Dalam
menyelesaikan masalah tidak boleh menjadi orang yang ringan tangan.
- Hati-hatian
terhadap tangan panjang yang ada di sekitar Anda.
- Bulan
pertama menjadi anak bawang di kantor sangat berat.
- Seorang
Ibu berat hati berpisah dengan anaknya.
- Pasti
ada temen kamu yang suka cari muka di depan guru.
- Pak
Alex terkesan cuci tangan terhadap kasus penipuan ini.
- Kasus
kopi sianida akhirnya dibawa ke meja hijau.
- Si
Boy unjuk gigi kemampuannya bermain basket.
- Bisnisnya
tidak berjalan lancar sampai gulung tikar.
- Kalian
harus tutup mulut agar masalah tidak semakin besar.
- Tina
hanya bisa gigit jari melihat tiket konsernya hangus.
- Laki-laki
hidung belang itu perlu diberi pelajaran.
- Janganlah
berkecil hati jika menerima kegagalan.
- Sosok
berjiwa besar itu adalah pamanku.
- Mereka
hidup sebatang kara di jalanan tanpa orang tua.
- Angin
puting beliung itu membabi buta tanpa ampun.
- Hati-hati
terhadap buaya darat yang suka merayu wanita.
- Orang
jahat masuk dalam daftar hitam.
- Siti
masih mempunyai keturunan darah biru.
- Manusia
Menjadi gelap mata saat melihat harta.
- Warga
mendengar kabar angin yang meresahkan.
- Ketika
seseorang menjadi orang sukses, alangkah baiknya jika tidak lupa daratan.
- Orang
kata seringkali tebal hati.
- Orang
yang bertanggung jawab tidak sepantasnya berpangku tangan.
- Kejadian
itu membuat ayah Rita naik darah.
- Orang
yang bermulut harimau pasti tidak disukai teman temannya.
- Seorang
pengusaha bermain mata demi memenangkan proyeknya.
- Joko
adalah tangan kanan kyai di padepokannya.
- Pahlawan
Indonesia gugur di Medan perang.
- Wanita
bermurah hati sangat mengagumkan.
- Lany
angkat bicara dalam persidangan kakaknya.
- Akal
bulus seseorang bisa menyesatkan orang disekitarnya.
- Persidangan
dalam film itu menunjukkan bahwa hakim bersikap berat sebelah.
- Aliran-aliran
yang menyesatkan telah mencuci otak anggotanya.
- Pendeta mempunyai buku putih yang tidak boleh dibuka oleh siapapun.
- Julukan kepala udang diberikan kepada Doni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar