Minggu, 25 Mei 2025

GOTONG ROYONG

 

Apa Itu Gotong Royong?

Gotong royong secara sederhana bisa diartikan sebagai bekerja sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan bersama, tanpa mengharapkan imbalan. Ini adalah kegiatan sukarela yang dilakukan secara kolektif oleh sekelompok masyarakat untuk kepentingan bersama, baik itu kepentingan pribadi salah satu anggota, maupun kepentingan umum desa atau komunitas.

Ciri-ciri utama gotong royong meliputi:

  • Kebersamaan dan Tolong-menolong: Semua anggota terlibat aktif membantu.
  • Sukarela: Dilakukan atas dasar kesadaran dan keikhlasan.
  • Timbal Balik: Ada kesadaran bahwa jika suatu saat kita butuh bantuan, orang lain juga akan membantu.
  • Untuk Kepentingan Bersama: Manfaat dari pekerjaan itu dirasakan oleh banyak orang.

Contoh Kegiatan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari:

  • Membersihkan lingkungan desa/kampung.
  • Membangun atau memperbaiki fasilitas umum (jalan, jembatan, pos kamling, masjid, gereja).
  • Membantu tetangga yang sedang mengadakan hajatan (pernikahan, khitanan, syukuran).
  • Membantu membangun rumah atau memperbaiki rumah yang rusak.
  • Menjaga keamanan lingkungan (ronda malam).
  • Menyiapkan dan menyelenggarakan acara adat atau keagamaan.

Macam-macam Nama Gotong Royong di Berbagai Daerah di Indonesia

Semangat gotong royong ada di mana-mana di Indonesia, tapi setiap daerah punya nama dan caranya sendiri untuk melaksanakannya. Ini menunjukkan betapa kayanya budaya kita!

Berikut beberapa di antaranya:

  • 1. Manunggal Sakato (Sumatera Barat)

    • Seringkali berkaitan dengan kegiatan pertanian seperti mengolah sawah, menanam padi, atau panen. Juga digunakan untuk membangun fasilitas umum atau membantu pembangunan rumah.
  • 2. Subak (Bali)

    • Ini adalah sistem irigasi tradisional dan organisasi sosial-keagamaan yang unik untuk mengatur sistem pengairan sawah di Bali. Para petani bekerja sama mengelola air agar semua mendapatkan bagian yang adil. Subak bahkan diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.
  • 3. Mapalus (Minahasa, Sulawesi Utara)

    • Bentuk kerja sama yang luas, bisa dalam kegiatan pertanian, membangun rumah, pesta adat, atau membantu keluarga yang sedang berduka. Ada sistem giliran atau jadwal kerja sama yang teratur.
  • 4. Nyemak (Nusa Tenggara Barat)

    • Mirip dengan gotong royong pada umumnya, mencakup kegiatan seperti membangun rumah, membantu hajatan, atau membersihkan lingkungan.
  • 5. Sambatan (Jawa)

    • Terutama di daerah pedesaan Jawa, sambatan seringkali merujuk pada kegiatan membangun atau memperbaiki rumah, membersihkan jalan, atau membantu pekerjaan berat lainnya. Ini adalah panggilan bantuan yang akan direspon oleh warga sekitar.
  • 6. Ngayah (Bali)

    • Lebih spesifik merujuk pada kerja bakti secara sukarela dalam persiapan atau pelaksanaan upacara adat dan keagamaan di Pura atau banjar.
  • 7. Marsiurupan (Batak Toba, Sumatera Utara)

    • Konsep tolong-menolong yang erat kaitannya dengan kekeluargaan dan persaudaraan. Meliputi berbagai kegiatan dari pertanian, pesta adat, hingga musibah.
  • 8. Alang Tulung (Aceh)

    • Secara harfiah berarti "saling tolong", merupakan tradisi gotong royong yang kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, baik untuk kegiatan sosial maupun membantu individu.
  • 9. Gemohing (Flores Timur, NTT)

    • Prinsip kebersamaan dan kekeluargaan yang diwujudkan dalam tolong-menolong, terutama dalam pekerjaan di kebun atau sawah.
  • 10. Gugur Gunung (Yogyakarta)

    • Istilah yang digunakan untuk gotong royong besar-besaran, biasanya untuk kepentingan umum seperti pembangunan jalan, jembatan, atau membersihkan lingkungan pasca bencana.
  • 11. Handaruan (Kalimantan Barat)

    • Bentuk gotong royong di masyarakat Dayak, terutama dalam aktivitas pertanian di ladang atau kebun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI BUNYI KELAS 5

  BUNYI Jika sebelumnya mempelajari tentang pengertian bunyi dan sifat-sifatnya, kali ini akan mempelajari komponen bunyi. Tinggi Rendah Bun...