Materi Seni Rupa untuk Kelas 5 SD
Tema: Mengenal Seni Rupa dan Unsur-unsurnya
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat menjelaskan pengertian seni rupa.
- Siswa
dapat mengidentifikasi lima unsur dasar seni rupa.
- Siswa
dapat menjelaskan konsep ritme dalam seni rupa.
- Siswa
dapat memberikan contoh penerapan unsur seni rupa dan ritme dalam karya
seni sederhana.
1. Apa Itu Seni Rupa?
Anak-anak, pernahkah kalian melihat lukisan yang indah,
patung yang unik, atau mungkin desain baju yang menarik? Nah, itu semua adalah
contoh dari seni rupa!
Seni rupa adalah cabang seni yang menghasilkan karya seni
yang bisa dilihat dan diraba (sentuh). Karya seni rupa bisa dibuat dengan
berbagai macam bahan dan teknik.
Contoh:
- Lukisan:
Gambar yang dibuat di kanvas, kertas, atau dinding.
- Patung:
Bentuk tiga dimensi yang terbuat dari kayu, batu, tanah liat, atau logam.
- Kerajinan
Tangan: Benda-benda yang dibuat dengan tangan, seperti anyaman,
gerabah, atau hiasan dari daur ulang.
- Desain:
Gambar atau pola yang dibuat untuk baju, rumah, atau benda-benda lainnya.
2. Tujuh Unsur Dasar Seni Rupa
https://pendidikan.matamu.net/unsur-unsur-seni-rupa/
Sama seperti kita membangun rumah dengan batu bata, semen,
dan genteng, para seniman juga menggunakan "bahan-bahan" dasar untuk
membuat karya seni rupa. Bahan-bahan dasar ini disebut unsur seni rupa.
Ada tujuh unsur dasar seni rupa yang penting untuk kita ketahui:
a. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling kecil dan
paling dasar. Bayangkan seperti bekas ujung pensil yang menyentuh kertas. Dari
titik inilah, kita bisa membuat unsur-unsur lainnya.
- Contoh:
Bintik-bintik pada buah stroberi, atau pola titik-titik pada kain
polkadot.
b. Garis
Kalau titik bergerak, jadilah garis. Garis
bisa bermacam-macam: lurus, melengkung, zigzag, putus-putus, tebal, tipis, dan
sebagainya. Garis ini bisa digunakan untuk membuat batas benda, menunjukkan
arah, atau menciptakan kesan tertentu.
- Contoh:
Garis-garis pada tubuh zebra, gambar denah rumah, atau garis batas
lapangan sepak bola.
c. Bidang
Bidang adalah area datar yang dikelilingi oleh garis.
Bidang bisa berbentuk geometri (seperti persegi, lingkaran, segitiga) atau
bentuk bebas (tidak beraturan). Bidang ini akan membentuk permukaan suatu
benda.
- Contoh:
Permukaan meja, pintu, jendela, atau potongan kertas berbentuk bintang.
d. Bentuk
Bentuk adalah wujud atau rupa dari suatu benda.
Bentuk bisa dua dimensi (datar, seperti gambar di buku) atau tiga dimensi
(punya volume dan bisa dipegang, seperti patung).
- Contoh:
- Bentuk
2D: Gambar apel di kertas.
- Bentuk
3D: Buah apel sungguhan yang bisa kita pegang.
e. Warna
Warna adalah pantulan cahaya yang ditangkap oleh mata
kita. Ada warna dasar seperti merah, kuning, dan biru. Dari warna dasar ini,
kita bisa mencampur jadi warna lain seperti hijau, oranye, atau ungu. Warna
bisa membuat karya seni lebih menarik dan menciptakan suasana hati yang
berbeda.
- Contoh:
Pelangi yang warna-warni, warna-warni bunga di taman, atau cat lukisan.
f. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda. Tekstur
bisa terasa kasar, halus, licin, berbulu, atau bergerigi saat kita sentuh atau
lihat.
- Contoh:
Kulit pohon yang kasar, bulu kucing yang halus, permukaan kaca yang licin,
atau jalanan berkerikil.
g. Gelap Terang (Nilai)
Gelap terang atau nilai adalah bagaimana
terang atau gelapnya suatu warna atau benda. Ini bisa membuat benda terlihat
punya kedalaman dan tidak datar. Biasanya, unsur ini digunakan untuk
menunjukkan bayangan atau bagian yang terkena cahaya.
- Contoh:
Bayangan di bawah pohon, bagian lukisan yang gelap untuk menunjukkan malam
hari, atau bagian wajah yang lebih terang karena terkena cahaya lampu.
3. Ritme dalam Seni Rupa
Pernahkah kalian mendengar musik? Dalam musik ada irama atau
ketukan yang berulang-ulang, kan? Nah, dalam seni rupa juga ada yang namanya ritme!
Apa itu Ritme dalam Seni Rupa? Ritme dalam seni rupa
adalah pengulangan atau pergerakan yang teratur dari satu atau lebih unsur seni
rupa (seperti garis, bentuk, atau warna) yang menciptakan kesan aliran,
gerakan, atau pola yang berulang. Ritme membuat mata kita bergerak dari satu bagian
ke bagian lain dalam sebuah karya seni.
Bagaimana Ritme Terbentuk? Ritme terbentuk dari:
- Pengulangan
(Repetisi): Mengulang-ulang unsur seni rupa yang sama.
- Contoh:
Susunan batu bata yang berulang, pola pada kain batik, barisan pohon yang
sama tinggi.
- Pergantian
(Alternasi): Mengulang unsur seni rupa secara bergantian.
- Contoh:
Pola catur (hitam-putih, hitam-putih), garis lurus-garis lengkung-garis
lurus.
- Progresi
(Gradasi): Perubahan ukuran, warna, atau bentuk secara bertahap.
- Contoh:
Ukuran lingkaran yang semakin membesar, warna yang semakin gelap, barisan
tiang yang semakin tinggi.
Fungsi Ritme:
- Menciptakan
kesan gerakan atau dinamika dalam karya seni.
- Menarik
perhatian mata untuk menjelajahi seluruh karya.
- Memberikan
keindahan dan harmoni.
- Menciptakan
pola dan tekstur.
Contoh Penerapan Ritme:
- Susunan
daun pada ranting: Daun-daun tersusun secara berulang dan teratur.
- Pola
pada lantai keramik: Bentuk dan warna keramik yang berulang membentuk
pola.
- Barisan
pagar: Tiang-tiang pagar yang berulang menciptakan ritme.
- Ombak
di laut: Gelombang ombak yang datang dan pergi secara berulang.
Kesimpulan:
Seni rupa itu indah dan menarik! Untuk bisa membuat dan
memahami seni rupa, kita perlu tahu tentang unsur-unsur dasarnya: titik, garis,
bidang, bentuk, dan warna. Selain itu, ritme juga penting untuk menciptakan
gerakan dan keindahan dalam karya seni. Dengan memahami semua ini, kalian bisa
mulai berkreasi dan menghargai karya seni di sekitar kalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar