Senin, 25 Oktober 2021

MATERI GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA TEMA 4 SUBTEMA 2 KELAS 5

 GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Karena semua tubuh kita dialiri oleh darah, tentunya gangguan atau penyakit yang berhubungan sistem peredaran darah tidak dapat diremehkan, berikut beberapa penyakit yang disebabkan adanya gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah

1. Penyakit Jantung Koroner
Gambar Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan yang terjadi disebabkan adanya penumpukan lemak darah atau kolesterol pada arteri koroner, sehingga darah yang mengandung oksigen tidak sampai ke otot jantung. 

Gejala jantung koroner:

  • Angina, yaitu keluhan dada terasa tertekan, terbakar, atau sesak selama aktivitas fisik. Rasa sakit atau tidak nyaman biasanya terasa di belakang tulang dada dan bisa menjalar ke lengan, bahu, rahang, tenggorokan, atau punggung.
  • Keringat dingin
  • Pusing
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  • Mual atau nyeri ulu hati
Faktor penyebab jantung koroner:
  • Kurang aktif secara fisik/kurang olahraga
  • Kurang tidur. Kebiasaan begadang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung
  • Merokok atau menjadi perokok pasif dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah
  • Stres dapat memicu ketegangan dinding pembuluh darah
  • Pola makan yang tidak sehat. Konsumsi alkohol dan makanan yang mengandung lemak jenuh/lemak trans dan karbohidrat olahan (roti dan pasta) dalam jumlah banyak dapat menyebabkan obesitas, hiperkolesterolemia, dan penumpukan plak di arteri.
Cara Mencegah Jantung Koroner:
  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang,
  • Aktif secara fisik, antara lain dengan melakukan senam aerobik, berjalan, atau berenang setidaknya selama 30 menit/hari.
  • Bagi penderita hipertensi dan/atau diabetes mellitus harus menjaga tekanan darah dan kadar gula darah tetap terkontrol.
  • Mengelola stres
  • Menjaga kualitas tidur yang baik
  • Penurunan berat badan bagi penderita obesitas

2. Anemia



Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah dari jumlah normal. Bisa disebut juga karena kadar HB dalam darah kurang. Hal ini juga dapat terjadi ketika sel-sel darah merah tidak memiliki cukup kandungan hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang sarat dengan zat besi. Tugasnya adalah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hemoglobin jugalah yang memberikan warna merah pada darah.

Faktor Penyebab Anemia

Anemia disebabkan karena tubuh kekurangan sel darah merah. Pada tubuh manusia, ada beberapa organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sel darah merah, tapi yang paling penting adalah sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan jaringan lunak yang terdapat di tengah tulang dan memproduksi sel darah yang mengalir di dalam tubuh. Anemia juga disebabkan oleh:

1) Pendarahan di dalam maupun di luar tubuh. Pendarahan ini mengakibatkan kekurangan cairan darah.

2) Kekurangan vitamin B12 dan zat besi, sehingga mengakibatkan kekurangan sel-sel darah.

 Gejala Anemia

Ada beberapa gejala pada seseorang yang memiliki anemia. Pada anemia ringan, gejalanya tidak terlalu tampak, tapi jika dibiarkan bisa menyebabkan kondisi seperti perasaan yang mudah marah, sering lemah atau lelah, sakit kepala, hingga kesulitan untuk konsentrasi atau berpikir.

Jika anemia semakin memburuk, gejala-gejala yang timbul dapat meliputi munculnya warna putih di bagian dalam kelopak mata bawah, kuku jari kaki dan tangan yang rapuh, warna kulit pucat, serta sesak napas. 

Cara Mencegah Anemia

Agar tidak mengalami kekurangan darah. Hal itu bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan nutrisi, di antaranya adalah zat besi. Zat besi biasa didapat pada daging-daging merah, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi asam folat yang ditemukan pada jeruk, pisang, roti, sereal, dan pasta. Vitamin B12 juga penting dan bisa didapat pada produk susu dan kedelai. 

3. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi ukuran normal atau disebut juga tekan darah tinggi.

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.


 






Gejala Hipertensi

Gejala penderita hipertensi secara umum adalah:

• sakit kepala 

• kelelahan 

• mual 

• muntah 

• sesak nafas 

• gelisah 

• pandangan menjadi kabur 

Faktor Penyebab Hipertensi

– Riwayat keluarga dengan Hipertensi,
– Umur,
– Kegemukan,
– Merokok,
– Stres,
– Alkohol,
– Obat-obatan,
– Kurang olahraga,
– Makanan berlemak,
– Berhenti haid,
– Penyakit (Diabetes Mellitus, Jantung, Ginjal).

Cara Penanganan Hipertensi

– Pertahankan berat badan idel,
– Olahraga,
– Batasi pemakaian garam,
– Hindari konsumsi alkohol,
– Tidak/berhenti merokok,
– Makan banyak buah dan sayuran,
– Hindari minum kopi berlebihan,
– Rekreasi,
– Hindari/atasi stres,
– Cek tensi teratur/bulan (bila umur > 40 tahun).

4. Hipotensi


Hipotensi dikenal juga sebagai tekanan darah rendah. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang. Ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Pengidap hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg

Gejala Hipotensi

Gejala hipotensi adalah:

Pusing, penglihatan menjadi kabur dan berkunang-kunang, lemas, pucat, terkadang perut terasa mual secara tiba-tiba.

Faktor Penyebab Hipotensi

Faktor penyebab hipotensi biasanya adalah karena cuaca panas, penyakit anemia, dehidrasi atau kurang minum, efek samping pengobatan, dan detak jantung yang tidak normal.

Cara Penanganan Hipotensi

- menjaga pola makan sehat

- olahraga teratur

- perbanyak minum air mineral

- menjaga pola tidur yang cukup

5. Leukemia (Kanker Darah)


Leukemia adalah penyakit di mana sel darah putih diproduksi secara berlebihan. Leukemia disebut juga kanker darah. Leukemia terjadi karena sel darah putih yang berlebihan memakan sel darah merah.

Gejala Leukemia

Demam menggigil, berat badan turun drastis, ,udah lelah, berkeringat secara berlebihan terutama saat malam hari, mudah mimisan, tubuh mudah memar.

Faktor Penyebab Leukemia

  • Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukemia.
  • Menderita kelainan genetika, seperti Down Syndrome.
  • Menderita kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi.
  • Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, misalnya benzena.

Cara Pencegahan Leukemia

  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merokok
  • Menghindari paparan zat kimia seperti benzena. Bila Anda bekerja di lingkungan yang rentan akan paparan zat tersebut, gunakan alat pelindung diri.
  • Lakukan deteksi dini kanker, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga.

6. Stroke


Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan. Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. 

Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh darah, dan pengobatan dengan pengencer darah. 

Ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:

  • Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
  • Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
  • Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.

7. Hemofillia

Hemofilia adalah penyakit di mana darah sukar membeku. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Hemofilia mungkin juga disebabkan kekurangan zat makanan tertentu, misalnya vitamin K.

Gejala pada penderita hemofilia adalah:

  • Mudah memar
  • Gusi berdarah
  • BAB berdarah
  • Kencing berdarah
  • Muntah darah
  • Sering mimisan
  • Nyeri sendi
  • Mati rasa
  • Kerusakan sendi
8. Thalasemia

Thalasemia adalah Pada gangguan ini, bentuk sel darah merahnya tidak beraturan. Hal ini menyebabkan daya ikat sel darah merah terhadap oksigen dan karbon dioksida menjadi berkurang.

9. Varises


Varises adalah pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena yang umumnya terjadi pada bagian kaki akibat penumpukan darah. Bagi seseorang yang mengidap varises, pembuluh vena mereka dapat terlihat menonjol keluar berwarna biru atau ungu tua. Kadang-kadang, bentuknya menyerupai simpul atau tali berpilin. Varises dapat terjadi di semua pembuluh vena pada tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di kaki (terutama betis) karena tekanan yang besar saat kita berdiri atau berjalan.

Penyebab Varises

Penumpukan darah di dalam pembuluh vena terjadi akibat melemahnya atau rusaknya katup vena. Pembuluh vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.

Di dalam pembuluh vena, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan terjadinya arus balik darah dan penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan ini yang menyebabkan pembuluh tersebut melebar.

10. Demam Berdarah


Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina).

Gejala demam berdarah yang paling umum dijumpai adalah demam yang disertai dengan sakit kepala, hilang nafsu makan, mual dan muntah. Kondisi ini juga dapat ditandai dengan ruam kemerahan, nyeri di bagian belakang mata, nyeri otot, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Penderita demam berdarah umumnya sembuh sekitar 1 minggu kemudian. Namun, pada beberapa kasus, kondisi penderita dapat memburuk dan bisa berakhir dengan syok.

FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Gangguan pada organ peredaran darah non keturunan dapat disebabkan karena pola hidup dan makanan yang tidak sehat. Misalnya, terlalu sering mengonsumsi makanan yang memiliki kadar kolesterol dan lemak tinggi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IDE POKOK DAN KALIMAT UTAMA

  Bacalah setiap paragraf dengan cermat, lalu tentukan ide pokoknya.   Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat dalam beberapa ...