Rabu, 18 September 2024

DAMPAK DALAM EKOSISTEM AKIBAT PERUBAHAN SALAH SATU UNSUR

 JARING-JARING MAKANAN

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai-rantai makanan yang saling berhubungan.

Dalam sebuah ekosistem akan terjadi perubahan jika salah satu unsur mengalami perubahan.

Contoh:

Ekosistem Sungai terdapat air, tanah, batu, ikan, keong, kepiting, rumput, gang-gang, dll.

Jika dalam ekosistem tersebut semisal airnya kering, maka yang terjadi adalah hewan dan tanaman air akan mati, dan tanah mengering.

Perhatikan jaring-jaring makanan berikut!



Semisal ada pertanyaan di bawah ini!

1.   Apa yang terjadi jika Elang dan Musang punah?

Jawaban:  Populasi tikus akan bertambah dan padi akan berkurang karena banyak tikus.

2.  Apa yang terjadi jika tikus dan burung punah?

Jawaban:  Populasi elang dan musang akan habis, karena kekurangan makanan dan padi akan bertambah banyak.

Senin, 16 September 2024

MENERAPKAN PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING PADA PEMBELAJARAN

MENERAPKAN PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT) PADA PEMBELAJARAN 

1.   Pengalaman Menjembatani Perbedaan Budaya Peserta Didik 



Bapak ibu guru tahukah anda, bahwa setiap siswa memiliki keberagaman mulai dari kompetensi hingga latar belakang budaya, termasuk budaya di rumahnya.

Poin pentingnya dalam hal ini, keberagaman budaya siswa bisa dijadikan sebagai bahan dasar untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Maksudnya adalah latar belakang budaya siswa bisa dijadikan dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.


2.  Penerapan CRT dalam Pembelajaran



  • Pendekatan culturally responsive teaching (CRT) merupakan bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan keberagaman diri siswa terutama dalam hal kebudayaan dan kebiasaan siswa dengan tujuan pembelajaran.
  • Pembelajaran CRT disesuaikan dengan kondisi latar belakang budaya siswa, sehingga siswa merasakan bahwa kebutuhan belajarnya terpenuhi, dan mereka bisa aktif mencari tahu dari berbagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Poin penting dalam pendekatan CRT adalah mengintegrasikan budaya siswa dengan tujuan pembelajaran.
3. Integrasi Budaya Siswa dengan Tujuan Pembelajaran
Macam-macam latar belakang budaya siswa yang dapat dijadikan dasar pembelajaran dengan pendekatan CRT:
  • Permainan yang sering dimainkan siswa.
  • Kebiasaan membantu orangtua di rumah.
  • Mata pencaharian orangtua.
  • Nama tarian daerah siswa.
  • Adat tradisi di lingkungan siswa.
  • Kegiatan ibadah agama siswa.
  • Cita-cita siswa.
  • Tokoh inspirasi siswa.
  • dll
Contoh integrasi latar belakang budaya siswa dengan tujuan pembelajaran:

Latar belakang budaya "Mata Pencaharian Orangtua".
Mata pelajaran "Bahasa Indonesia Fase C Kelas V"
Elemen CP "Membaca dan Memirsa"
Topik "Gaya Bahasa (Majas) dan Kalimat Langsung dan Tak Langsung"

Dari data di atas dapat dibuat integrasi latar belakang budaya dengan tujuan pembelajaran, yaitu:
  • Siswa dapat menjelaskan macam-macam majas yang sering didengar dari kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar dengan baik dan benar.
  • Siswa dapat menentukan dan membuat kalimat majas hiperbola, metafora, dan personifikasi dari aktifitas ekonomi orangtua, dengan baik dan benar.
  • Siswa dapat menjelaskan kalimat langsung dan tak langsung dari teks bacaan kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekitar, dengan baik dan benar.
  • Siswa dapat membuat kalimat langsung dan tak langsung sesuai kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar dengan baik dan benar.
4. Tujuan dan Manfaat Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
  • Tujuan pendekatan CRT dalam pembelajaran pada intinya adalah memberikan ruang bebas siswa dalam bereksplorasi mencari ilmu pengetahuan yang sesuai dengan budayanya dan tujuan pembelajaran.
  • Manfaat pendekatan CRT

1.  Mampu memberikan layanan pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar siswa.

2. Siswa tidak merasa adanya tekanan atau tuntutan belajar yang susah, karena mereka bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan yang mereka lakukan di lingkungan.

3. Siswa merasa membutuhkan pemahaman materi ajar, karena mereka merasa membutuhkan hal tersebut untuk digunakan dalam kehidupannya.

4. Siswa dapat menjalin interaksi yang toleran karena mereka bisa mengenal dan memahami perbedaan satu sama lain.

5. Menumbuhkan sikap yang saling menghargai dan menghormati perbedaan latar belakang antara siswa satu dengan yang lain.

6. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis karena siswa satu dan yang lain bisa saling bertanya jawab mengenal budaya dan kebiasaanya masing-masing.

7. Mempermudah guru untuk mentranfer ilmu pengetahuan baru karena siswa semua aktif mencari tahu dari berbagai sumber belajar.


5.  Langkah-Langkah Penerapan Pendekatan CRT

1. Pengenalan identitas budaya sendiri melalui tanya jawab yang pertanyaannya dibuat oleh guru agar pengenalan budayanya terarah dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru menjabarkan CP menjadi TP dan ATP yang disesuaikan dengan budaya siswa.

3. Memberikan berbagai sumber belajar yang berhubungan dengan budaya siswa dan tujuan pembelajaran.

4. Memfasilitasi siswa untuk berkolaborasi dengan teman berdiskusi mencari tahu ilmu pengetahuan baru yang sesuai dengan latar belakang budaya dan tujuan pembelajaran.

5. Memberikan umpan balik untuk melatih siswa berpikir kritis bertanya apa yang belum dipahami dan saling berbagi informasi dengan teman yang berbeda-beda.

6. Mengajak merefleksikan pembelajaran yang sudah dilalui agar mengetahui sejauh mana pemahamannya dan bagaimana mengatasi kendalanya



Umpan Balik

Mohon untuk memberikan umpan balik setelah anda mendapatkan penjelasan dari saya terkait "MENERAPKAN PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT) PADA PEMBELAJARAN
1.  Apakah penjelasan tentang pendekatan CRT berguna bagi anda?
2.  Bagaimana kesan anda setelah mendapatkan penjelasan tentang 
     pendekatan CRT?

Isikan jawaban anda dalam kolom komentar!
Demikian Terima Kasih
Salam Sehat dan Bahagia



Kamis, 12 September 2024

UNIT PEMBELAJARAN 3 - MENGENAL DAN MENGEKSPLORASI IKATAN DAN SIMPUL

KARYA SENI RUPA DARI TALI DAN IKATAN ATAU SIMPUL

Perhatikan gambar berikut!






Gambar di atas adalah contoh karya seni rupa dari tali atau lebih dikenal dengan makrame.

A. Pengertian Seni Rupa Tali - Makrame

Seni makrame adalah kerajinan yang dibuat dengan cara merangkai atau menyimpul benda-benda berupa tali. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makrame adalah bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

Dikutip dari buku Seni Makrame I, II, III (1986) karya Saraswati, makrame adalah hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

B. Sejarah Makrame

Secara Etimologis kata makrame berasal dari kata Arab “mucharam” yang berarti susunan kisi-kisi. Dalam bahasa Turki berasal dari kata “makrama” yang berarti rumbai-rumbai atau juga ”migrama” yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka dengan.

Makrame dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang dari satu tempat ke tempat lain, dan terutama oleh para pelaut. Para pelaut membuat simpul sebagai kesibukan pada waktu senggang karena lamanya perjalanan.

 Mereka membuat simpul dari tali dan garapan yang dikerjakan selama pelayaran itu merupakan hadiah yang sangat disenangi ketika mereka sampai dirumah. Makrame kali pertama diperkenalkan oleh bangsa Turki dan negara-negara Balkan (Eropa Timur) dan sekitarnya.

 Seni membuat simpul ini merupakan kerajinan yang sudah lama populer dan sangat digemari dikalangan pelaut, makrame kemudian berkembang di Eropa.

 Berasal dari kata "maqrama" yang digunakan oleh bangsa Turki, kata tersebut mengalami perubahan dengan huruf arab menjadi "miqramah" yang kemudian menjadi "macramé".

 Pada abad ke-19, makrame mulai diekspor ke negara Amerika Selatan dan California oleh negara Italia. Pada awalnya, teknik makrame tidak diketahui, tetapi lambat laun teknik tersebut akhirnya diketahui oleh negara Spanyol dan kemudian mempelajarinya.


C. Kegunaan atau Manfaat Seni Rupa Makrame

Hiasan Dinding

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghias rumah agar terlihat rapi sekaligus memiliki estetika. Salah satunya adalah dengan menambahkan dekorasi makrame di dinding, lantai, atau bahkan langit-langit rumah. Selain sebagai hiasan rumah, makrame juga kerap dimanfaatkan sebagai aksesoris busana.





aksesori pakaian

Tas Makrame
Sepatu Makrame

Gelang Makrame



D. Bahan Dasar Membuat Makrame

Untuk membuat makrame, Anda membutuhkan berbagai macam bahan dan alat. Bahan utama yang sering digunakan adalah tali atau benang berbahan seperti kapas, nilon, atau rami. Alat-alat yang dibutuhkan antara lain gunting, jarum jahit, dan papan proyek.


E. Teknik Dasar / Simpul Membuat Makrame



Pada umumnya, teknik yang digunakan dalam membuat makrame makrame umumnya menggunakan dua sampai empat simpul. Sedangkan untuk desain makrame yang lebih rumit, biasanya dibuat dengan mengombinasikan variasi tata letak beberapa teknik simpul dasar tersebut.

Teknik pembuatan makrame melibatkan penggunaan simpul-simpul tertentu untuk membuat pola yang diinginkan. Beberapa teknik dasar dalam makrame antara lain simpul gordin, simpul tunggal, simpul ganda, simpul mati, dan simpul kepala,



1. Simpul Gordin


Jenis simpul makrame yang pertama adalah simpul gordin. Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan merupakan deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus.

Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, di antaranya vertikal, diagonal, dan horizontal. Kegunaan simpul ini diperuntukkan membuat variasi ikatan dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang.

2. Simpul Tunggal


Selanjutnya, jenis simpul makrame adalah simpul tunggal. Simpul tunggal terbilang sederhana dan mudah dipraktikkan. Simpul ini menghasilkan tampilan seperti tangga. Variasi bentuk dapat diputar ke kiri atau ke kanan. Sebaiknya lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik.

3. Simpul Ganda

Jenis simpul makrame berikutnya adalah simpul ganda. Ikuti langkah membuat simpul ganda dengan menyiapkan dua utas tali dengan warna yang berbeda. Hal ini bermaksud agar jalinan kedua utas tali tersebut tampak jelas.

4. Simpul Mati



Dikatakan simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka. Berbeda dengan macam simpul lain yang disebut simpul hidup, di mana ikatannya cukup kuat, tetapi sangat mudah untuk dibuka kembali.

5. Simpul Rantai

Simpul rantai atau simpul yang tak beraturan yaitu menggunakan tali sebagai tali garapan dan sebagai tali pasangan digunakan secara bergantian.

Caranya, buatlah simpul jangkar terlebih dahulu. Ambil tali pada sisi kiri yang digunakan sebagai tali garapan, lingkarkan di atas tali sisi kanan yang digunakan sebagai tali pasangan, kemudian keluarkan dari bawah di antara tali garapan dan tali pasangan.

Kemudian tali yang berada pada sisi kiri berganti sebagai tali pasangan dan tali sisi kanan sebagai tali garapan. Ulangi langkah tersebut sampai panjang yang diinginkan.

6. Simpul Kepala

Terakhir, jenis simpul makrame adalah simpul kepala. Untuk membuat simpul ini, diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan.

7. Simpul Hidup



 

F. Macam-Macam Hasil Seni Rupa Makrame

Hasil makrame ada banyak jenis dan macamnya, diantaranya:

sarung gantung lampu

Gelang dan asesoris

tempat duduk santai di halaman















Kamis, 05 September 2024

UNSUR-UNSUR BUKU


 Unsur buku secara umum ada 5, yaitu:

  1. Cover buku
  2. Identitas buku
  3. Daftar Isi
  4. Isi Buku
  5. Biografi Penulis

1.  Cover Buku
Cover Buku (sampul buku) adalah pelindung bagian dari isi buku yang berupa lembaran-lembaran.
Fungsi cover buku adalah pengikat lembaran-lembaran isi buku, pelindung isi buku, menandai buku agar mudah di kenal.

2.  Identitas Buku
Identitas  buku adalah  data-data atau informasi gambaran buku secara khusus. 
Fungsi identias buku adalah menjelaskan informasi tentang buku mulai dari nama penulis, penerbit, dan ISBN, memudahkan pengenalan terhadap buku.

3. Daftar Isi
Daftar isi adalah dafftar yang memuat bagian-bagian buku buku yang disertai halamannya. 
Fungsi daftar isi adalah untuk memudahkan pembaca mencari bab tertentu untuk di baca.

4.  Isi Buku
Isi buku adalah bagian pokok yang menyajikan seluruh gagasan, pemikiran penulis secara utuh
Fungsi isi buki : menambah wawasan terkait isi buk.

5.  Biografi Penulis
Biografi penulis adalah informasi tentang biodata penulis.
Fungsinya adalah untuk mengetahui nama penulis, dan mengenalkan isi buku

IDE POKOK DAN KALIMAT UTAMA

  Bacalah setiap paragraf dengan cermat, lalu tentukan ide pokoknya.   Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat dalam beberapa ...