Mengenal Siklus Air (Siklus Hidrologi)
Halo! Air yang kita minum dan gunakan setiap hari adalah air
yang sama dengan yang diminum oleh dinosaurus jutaan tahun lalu, lho! Kok bisa?
Itu karena air di Bumi tidak pernah habis, ia hanya bergerak dan berubah
bentuk dalam sebuah siklus yang disebut Siklus Air atau Siklus
Hidrologi.
Siklus air adalah perjalanan air yang terus-menerus dari
permukaan Bumi (laut, sungai, danau) ke atmosfer (udara), lalu kembali lagi ke
Bumi. Proses ini digerakkan oleh energi matahari.
🔄 Tahapan Ajaib dalam
Siklus Air
Bayangkan siklus air seperti sebuah lingkaran perjalanan
tanpa akhir. Ini adalah tahapan-tahapan utamanya:
| https://sma13smg.sch.id/ |
1. Evaporasi (Penguapan)
Matahari adalah "kompor" raksasa. Ketika sinarnya
memanaskan permukaan laut, sungai, dan danau, air di permukaannya berubah
menjadi uap air (gas) yang ringan dan naik ke udara.
Contoh sederhana: Seperti saat kamu merebus air,
uapnya naik ke atas. Atau, saat menjemur baju basah, airnya "hilang"
(menguap) karena panas matahari.
2. Transpirasi (Penguapan dari Tumbuhan)
Tumbuhan juga "bernapas" dan mengeluarkan uap air
melalui daunnya. Proses ini disebut transpirasi. Ini seperti cara
tumbuhan "berkeringat". Uap air ini juga ikut naik ke atmosfer.
3. Kondensasi (Pengembunan)
Semakin tinggi di atmosfer, suhunya semakin dingin.
Ketika uap air yang hangat tadi sampai di tempat dingin, ia berubah kembali
menjadi titik-titik air yang sangat kecil.
Contoh sederhana: Seperti saat kamu meletakkan gelas
berisi es di meja. Bagian luar gelas akan basah, kan? Itu adalah uap air di
udara yang mendingin dan berubah jadi air saat menyentuh gelas dingin.
Titik-titik air ini berkumpul dan membentuk awan.
4. Presipitasi (Jatuhnya Air)
Ketika awan sudah terlalu "berat" karena terisi
banyak sekali titik-titik air, air itu akan jatuh kembali ke Bumi. Inilah yang
kita sebut:
- Hujan
(jika suhunya hangat)
- Salju
(jika suhunya sangat dingin/beku)
- Hujan
es
5. Infiltrasi dan Koleksi (Penyerapan dan Pengumpulan)
Setelah jatuh ke Bumi, air akan pergi ke mana?
- Infiltrasi:
Sebagian air akan meresap ke dalam tanah. Air ini menjadi air
tanah, yang diserap oleh akar tumbuhan atau mengalir di bawah tanah.
- Koleksi:
Sebagian lagi akan mengalir di permukaan tanah, kembali ke sungai, danau,
dan akhirnya berkumpul kembali di laut.
Dari laut, sungai, dan danau, air akan menguap lagi
(Evaporasi) dan siklus pun dimulai dari awal!
💡 Penerapan: Mengapa
Siklus Air Penting bagi Kita?
Siklus air bukan hanya gambar di buku pelajaran, tapi sangat
memengaruhi kehidupan kita (inilah bagian "Penerapan" atau
hubungannya dengan manusia).
1. Ketersediaan Air Bersih
Proses infiltrasi (penyerapan ke tanah) sangat penting! Air
yang meresap ke tanah akan disaring secara alami oleh bebatuan dan lapisan
tanah, sehingga menjadi air tanah yang bersih. Inilah air yang sering
kita gunakan untuk minum dan mandi (melalui sumur atau mata air).
2. Pertanian dan Irigasi
Hujan (Presipitasi) adalah sumber air utama bagi sawah dan
kebun. Petani sangat bergantung pada siklus air ini agar tanamannya bisa tumbuh
subur.
3. Menjaga Suhu Bumi
Proses penguapan (Evaporasi) membantu mendinginkan permukaan
Bumi, sama seperti keringat yang mendinginkan tubuh kita.
⚠️ Penerapan: Dampak Aktivitas
Manusia pada Siklus Air
Sayangnya, kegiatan kita sehari-hari bisa mengganggu
siklus air. Ini adalah penerapan ilmu siklus air untuk memahami masalah
lingkungan:
1. Penebangan Hutan (Deforestasi)
- Masalah:
Jika pohon-pohon di hutan ditebang, tidak ada lagi akar kuat yang menahan
air hujan.
- Dampak:
Proses Infiltrasi (penyerapan) berkurang drastis. Air tidak meresap
ke tanah, tapi langsung mengalir deras di permukaan.
- Akibat:
Terjadilah banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim
kemarau (karena cadangan air tanah menipis).
2. Pembangunan Kota (Betonisasi)
- Masalah:
Di kota besar, tanah ditutup oleh aspal, semen, dan bangunan.
- Dampak:
Sama seperti penebangan hutan, air hujan tidak bisa meresap
(infiltrasi) ke dalam tanah.
- Akibat:
Air menggenang dan menyebabkan banjir perkotaan.
3. Polusi Udara
- Masalah:
Asap pabrik dan kendaraan melepaskan zat kimia kotor ke udara.
- Dampak:
Zat kotor ini bercampur dengan uap air di awan (Kondensasi).
- Akibat:
Air hujan (Presipitasi) yang turun menjadi kotor dan bersifat asam, yang
disebut hujan asam. Hujan asam bisa merusak tanaman dan bangunan.
🌱 Penerapan: Apa yang
Bisa Kita Lakukan? (Solusinya)
Karena kita sudah paham siklus air dan gangguannya, kita
bisa melakukan "penerapan" yang baik untuk menjaganya:
- Reboisasi
(Menanam Pohon Kembali): Menanam pohon membantu akar-akar baru menahan
air dan meningkatkan infiltrasi.
- Membuat
Sumur Resapan: Ini adalah lubang atau sumur khusus di halaman rumah
atau taman kota untuk "memaksa" air hujan agar meresap ke dalam
tanah, bukan terbuang ke selokan.
- Menghemat
Air: Menggunakan air secukupnya berarti kita menjaga ketersediaan air
tanah yang berharga.
- Tidak
Membuang Sampah Sembarangan: Sampah yang menyumbat selokan dan sungai
akan menghalangi aliran air (Koleksi) dan menyebabkan banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar